Minggu, 11 April 2010

Benarkah Toxoplasma Dapat Menyebabkan Kemandulan?

Banyak orang beranggapan hanya kucing yang menjadi sumber penularan penyakit Toxoplasma. Penyakit menular ini dapat menyerang semua hewan termasuk burung, ikan, bahkan manusia. Penyakit ini disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Pada infeksi akut, parasit ini dapat ditemukan bebas dalam berbagai jaringan dan cairan tubuh.

Toxoplasma bereproduksi dalam sel darah putih, parenkim, dan sel endotel dengan cara membelah diri (aseksual), membentuk takizot (bentuk aktif), atau bergerombol dalam bentuk bradizoit (tidak aktif). Selanjutnya Toxoplasma membentuk kista. Dalam bentuk inilah parasit akan berdiam diri di dalam jaringan saraf, mata, otot jantung, alat pencernaan, dan lain sebagainya.

Pada saluran pencernaan hewan kucing, Toxoplasma mampu bereproduksi secara seksual dan aseksual sehingga disebut inang definitif. Pada kotoran kucing, Toxoplasma ditemukan dalam bentuk telur. Dalam waktu 24 jam, telur itu akan membelah menjadi sporozit (bentuk infeksi). Bentuk sporozit inilah yang berbahaya bagi manusia atau hewan lain jika tertelan melalui makanan atau minuman yang tercemar. Toxoplasma dalam bentuk takizoid terdapat dalam cairan tubuh seperti darah, air liur, dan cairan sperma. Takizoid ditularkan oleh serangga melalui gigitan kemudian menetap pada sel telur (ovum) dan kelenjar susu. Hal ini menyebabkan telur dan air susu dapat tertular Toxoplasma.

Infeksi oleh Toxoplasma tidak menunjukkan gejala klinis secara nyata. Bila tubuh terinfeksi Toxoplasma, dapat menyebabkan keguguran, radang hati, radang otot jantung atau kerusakan sistem saraf pusat. Gejalanya umum seperti demam, nafsu makan menurun atau seperti sakit flu. Infeksi Toxoplasma dalam tubuh dapat dideteksi dengan melakukan pemeriksaan antibodi.

Keadaan penderita Toxoplasma semakin buruk bila kondisi fisiknya lemah, kekebalan tubuh menurun, kekurangan gizi, dan pada kondisi stres. Perempuan lebih beresiko tertular infeksi ini karena setiap bulan mengalami menstruasi. Pada saat menstruasi, kondisi tubuh melemah dan kekebalan tubuh secara alami menurun secara drastis. Akibatnya adalah kesulitan memiliki keturunan, bayi yang dilahirkan memiliki cacat (fisik atau mental), atau gangguan pada sistem saraf pusat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar