Rabu, 17 Februari 2010

Bagaimana Telinga Membedakan Suara?

Setidaknya ada 3 ciri suara yang bisa dibedakan oleh telinga manusia, yaitu frekuensi, amplitudo, dan tone. Frekuensi suara adalah tinggi rendahnya nada. Nada tinggi dihasilkan oleh gelombang suara berfrekuensi tinggi (gelombang pendek) dan nada rendah dihasilkan oleh gelombang suara berfrekuensi rendah (gelombang panjang). Frekuensi suara diukur dalam Hertz (Hz). Telinga manusia dapat mendengar glombang suara dengan frekuensi 40-16.000 Hz, akan tetapi paling sensitif pada frekuensi 800-8.500 Hz.

Amplitudo atau intensitas suara adalah kerasnya suara yang dinyatakan dalam desibel (dB). Sebuah bisikan besarnya 30 dB, pebicaraaan yang normal 60 db, dan suara keras yag memekakkan adalah 120 dB. Intensitas suara ditentukan oleh amplitudo gelombang suara yang mengenai gendang telinga.

Tone atau timbre adalah kualitas suara.Tone ditentukan oleh jumlah frekuensi yang membentuk suara. 

Telinga adalah alat yang mudah rusak, peka terhadap obat-obatan, dan peka terhadap bunyi keras. Hilangnya pendengaran dapat terjadi ketika telinga luar dan telinga tengah gagal membawa getaran ke koklea. Hal tesebut mungkin disebabkan oleh tertutupnya saluran telinga oleh kotoran, atau rusaknya gendang telinga oleh luka atau infeksi. Gangguan pendengaran karena hal-hal tersebut dapat diatasi dengan alat bantu dengar. Alat itu memperbesar gelombang suara sebelum suara masuk ke telinga. 

Hilangnya pendengaran dapat juga karena cacatnya koklea atau saraf pendengaran dalam otak. Cacat iu dapat bersifat turunan, infeksi, dan suara yang sangat keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar